Bangsa Indonesia
harus kembali mengembangkan nilai-nilai ideal Pancasila sebagai karakter
bangsa. Untuk itu pemerintah dan masyarakat mesti mensosialisasikan dasar
Negara secara lebih kreatif sehingga menghasilkan pikiran, sikap,dan tindakan
yang sesuai dengan kelima sila itu. setiap bangsa harus memiliki karakter atau cetakan dasar
kepribadian yang tumbuh dari pengalaman bersama. Bagi bangsa Indonesia,
karakter itu bertumpu pada Pancasila sebagai dasar kelima sila, yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, adalah pandangan
dunia yang visioner dan tahan banting. Namun, nilai-nilai itu sekarang
terabaikan. Karena itu, kita harus kembali mencetak nilai-nilai ideal itu
menjadi karakter kebangsaan dengan mendalami, meyakini, dan mengamalkannya
dalam kehidupan nyata.
Diperlukan sosialisasi Pancasila secara
lebih kreatif dan menyeluruh dalam pemikiran, penjiwaan, dan tindakan.
Kelima sila itu harus diamalkan dengan dasar ketaatan pada hukum,
kesusilaan, keagamaan, dan kodrat hidup bersama. Karakter bangsa juga dapat
ditumbuhkan melalui proses internalisasi dalam budaya di masyarakat. Misalnya,
peribahasa “Tak ada rotan, akar pun jadi”. Peribahasa itu memiliki makna atau
mengajarkan sikap untuk selalu kreatif dan kerja keras. Persoalannya, ketika
diajarkan di sekolah-sekolah, peribahasa seperti itu cenderung hanya menjadi
hafalan dan kurang diinternalisasi dan diterapkan.
Keteladan tokoh juga sangat berpengaru dalam membentuk
karakter bangsa, seperti tokoh agama ataupun tokoh di lingkungan masyarakat,
apalagi tokoh pejabat publik. Lihat saja caleg-caleg, politisi, dan pejabat
publik, sudah tidak memberikan inspirasi dalam membangun karakter bangsa mereka
semua malah sibuk mempertahankan kekuasaan. Karena itu, bangsa Indonesia
membutuhkan tokoh-tokoh yang mampu memberikan keteladanan dalam menumbuhkan
karakter bangsa.
Jadi kuncinya adalah, kita sebagai warga negara Indonesia
yang taat harus serius menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban publik
berdasarkan Pancasila. Kekayaan alam harus memberi
kemakmuran, kekayaan budaya jadi sumber kemajuan, dan keberagaman memberi
landasan hidup rukun. Dan nilai-nilai itu mesti diajarkan sejak usia dini,
misalnya pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sehingga anak-anak sudah mengenal
sejak kecl. Disinilah perang orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat
berperan penting dalam pembentukan karakter. Meski demikian tetap harus
dilakukan program yang terukur dan sistemis agar pembentukan moral dan karakter
Pancasila dapat berjalan sesuai rencana.
No comments:
Post a Comment