Friday, November 18, 2016

Membentuk Karakter Bangsa dengan Pancasila

Bangsa Indonesia harus kembali mengembangkan nilai-nilai ideal Pancasila sebagai karakter bangsa. Untuk itu pemerintah dan masyarakat mesti mensosialisasikan dasar Negara secara lebih kreatif sehingga menghasilkan pikiran, sikap,dan tindakan yang sesuai dengan kelima sila itu. setiap bangsa harus memiliki karakter atau cetakan dasar kepribadian yang tumbuh dari pengalaman bersama. Bagi bangsa Indonesia, karakter itu bertumpu pada Pancasila sebagai dasar kelima sila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, adalah pandangan dunia yang visioner dan tahan banting. Namun, nilai-nilai itu sekarang terabaikan. Karena itu, kita harus kembali mencetak nilai-nilai ideal itu menjadi karakter kebangsaan dengan mendalami, meyakini, dan mengamalkannya dalam kehidupan nyata.
 Diperlukan sosialisasi Pancasila secara lebih kreatif dan menyeluruh dalam pemikiran, penjiwaan, dan tindakan.  Kelima sila itu harus diamalkan dengan dasar ketaatan  pada hukum, kesusilaan, keagamaan, dan kodrat hidup bersama. Karakter bangsa juga dapat ditumbuhkan melalui proses internalisasi dalam budaya di masyarakat. Misalnya, peribahasa “Tak ada rotan, akar pun jadi”. Peribahasa itu memiliki makna atau mengajarkan sikap untuk selalu kreatif dan kerja keras. Persoalannya, ketika diajarkan di sekolah-sekolah, peribahasa seperti itu cenderung hanya menjadi hafalan dan kurang diinternalisasi dan diterapkan.
Keteladan tokoh juga sangat berpengaru dalam membentuk karakter bangsa, seperti tokoh agama ataupun tokoh di lingkungan masyarakat, apalagi tokoh pejabat publik. Lihat saja caleg-caleg, politisi, dan pejabat publik, sudah tidak memberikan inspirasi dalam membangun karakter bangsa mereka semua malah sibuk mempertahankan kekuasaan. Karena itu, bangsa Indonesia membutuhkan tokoh-tokoh yang mampu memberikan keteladanan dalam menumbuhkan karakter bangsa.

Jadi kuncinya adalah, kita sebagai warga negara Indonesia yang taat harus serius menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban publik berdasarkan Pancasila.  Kekayaan alam harus memberi kemakmuran, kekayaan budaya jadi sumber kemajuan, dan keberagaman memberi landasan hidup rukun. Dan nilai-nilai itu mesti diajarkan sejak usia dini, misalnya pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sehingga anak-anak sudah mengenal sejak kecl. Disinilah perang orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat berperan penting dalam pembentukan karakter. Meski demikian tetap harus dilakukan program yang terukur dan sistemis agar pembentukan moral dan karakter Pancasila dapat berjalan sesuai rencana. 

No comments:

Post a Comment